Terinspirasi buat posting tentang
ini karena …. kemarin habis dapet wejangan dari dosen waktu ambil SP. Beliau
bilang :
“ Buatlah sebuah target dari setiap hal yang kalian lakukan. Lalu
berusahalah sekuat tenaga untuk mencapai target yang telah kalian buat. Jangan
pernah berpikir bahwa kalian tidak bisa melakukannya. Jika orang lain bisa
melakukannya, kenapa kalian nggak bisa? Yang membedakan antara kalian dengan
orang lain adalah USAHA yang harus dilakukan. Mungkin kalian harus berusaha 10x
lipat lebih keras untuk memperoleh hasil yang sama dengan orang lain. “
“ Kalian semua lahir sebagai seorang bayi yang belum bisa berjalan kan?
Dan sekarang kalian semua bisa berjalan tanpa terkecuali kan? Kalian sama-sama
melakukan USAHA untuk bisa berjalan, hanya saja tiap orang melakukan tingkatan
usaha dan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mencapai hasil yang sama. “
Iya setuju banget sama perkataan
beliau. Karena itulah yang aku rasain selama ini. Seorang Nonik adalah :
USAHA LEBIH
IPK ku sekarang, bisa aku dapet,
bukannya tanpa adanya usaha ekstra. Aku tau kalo aku paling lemah dalam hal
hafalan dan perlu baca berkali-kali untuk akhirnya bisa mengingat materi
tersebut dengan baik. Bahkan minggu tenang (1 minggu sebelum UAS) yang biasanya
dipake untuk refreshing, main, atau
hanya sekedar nonton tv dirumah, TERPAKSA aku pake buat belajar. Iya, belajar
buat nyicil materi yang berbau hafalan untuk dimasukin ke kepala. Dan target
selama 7 hari minggu tenang, SEMUA MATERI MATA KULIAH harus udah dibaca atau minimal
3/4 dari total bahan UAS.
Naaahh … ketika waktu ujian tiba,
aku bahkan rela cuma tidur 2 - 4 jam untuk belajar mati-matian. Yaahhh, bisa
dibilang belajarnya terlalu mendetail, tapi memang begitulah cara ku. Ibu sampe
udah hafal banget kalo aku BAKALAN nge-drop di masa-masa ujian karena lembur
terus tiap hari.
KELEMAHAN – KELEBIHAN
Sifat ku berikutnya adalah : aku bakal kepikiran terus-terusan kalo ada
urusan yang belum kelar dan langsung panik kalo disuruh nyelesaiin urusan yang
mendadak atau terlalu mepet dengan dead
line nya. Itu lah kelemahanku, ga bisa memandang masalah atau urusan
dengan cara nyante, selalu dibawa
serius. Dan gimana caranya aku menutupi kelemahanku itu? Yaitu dengan sifat
RAJIN. Aku lebih suka nyicil tugas jauh-jauh hari sebelum dead line, bisa bikin pikiran jadi tenang. Kalo ada tugas yang
sifatnya jangka panjang, aku usahain bikin target berapa persen tugas yang
harus diselesaiin tiap minggunya.
Kalo orang bilang aku PINTER
(pinter yang dimaksud adalah : gampang nangkep materi, dengan cepat dan dengan gampangnya
nyelesaiin soal-soal yang susah), itu salah. Bukan PINTER tapi RAJIN. Untuk
mencapai hasil yang sama dengan orang lain, aku butuh USAHA EKSTRA, USAHA LEBIH
dari apa yang dilakukan orang lain. Ya semua orang itu PASTI BISA, impossible =
I’m – possible :)) Kuncinya : buat target dan TETEP FOKUS untuk mencapai target
itu. Mulai lah dengan target-target kecil yang sifatnya jangka pendek, latian
disiplin ke diri sendiri untuk melakukan apa yang sudah direncanakan.
Dan ga ada makhluk yang sempurna
di dunia ini, termasuk manusia. Masing-masing pasti punya kelemahan, tinggal
bagaimana caranya kita berusaha menutupi kelemahan itu agar tidak menjadi
penghalang untuk mencapai sebuah KESUKSESAN. Nah tugas kita adalah : cari tau
kelemahan diri masing-masing terlebih dahulu. Emang kadang rasanya susah buat
ngenalin diri sendiri, itu karena kita cuek, ga peduli sama diri sendiri.
“ Jika kamu ingin mengendalikan masa depan, mulailah dengan mengendalikan dirimu sendiri terlebih dahulu. ”
0 komentar:
Posting Komentar