Sabtu, 07 Agustus 2010

Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

Pagi ini aku udah dibikin betmud sama si dia, baca posting sebelumnya.

Abis jadi betmud, diceramahin sm ibu tentang masalah jurusan kuliah. Ga boleh masuk ini lah, itu lah. Teknik arsitektur ga boleh, FK tidak terlalu merestui, teknik kimia ga boleh, perpajakan ga boleh, apalagi jurusan seni? pasti bakalan ga boleh. Dipikiran orang awam, hidup sebagai seorang pelukis tidak dapat menjamin kemapanan, untung2an kalo lukisan nya bisa terjual satu. Tapi intinya, alasan aku pengen jadi seorang pelukis (syukur bs jadi pelukis terkenal) adalah bukan semata-mata karena materi, tapi masalah kebanggaan dan kepuasaan. Siapa sih yg ga bangga kalo hasil karya seni kita bisa diakui dan dipuji banyak orang? Hidup berlimpahan harta tanpa ada nya kesenangan, tidak akan bisa bermakna. Toh kita mati juga ga bawa harta kog.

Setelah selesai acara ceramah, aku pergi ke salon buat potong poni. Si empunya salon adalah tetangga ku sendiri. Abis memberi instruksi secukupnya, kegiatan gunting menggunting pun dimulai.

Taraaaa ..... Hah?! Pendek amat nih? Udah gitu modelnya hampir mirip kaya poni nya Karla SSTI. Innalilahi wa innailaihi rojiun (ada musibah loh, bukan org meninggal). Kalo kata nia, poni ku kaya PONI KESREMPET BECAK. Aduuuhhh ...

Foto terbaru, hiks

Komplitlah penderitaanku pagi ini. Huhhh ...

0 komentar:

Posting Komentar