Kamis, 19 Agustus 2010

Diskriminasi Anak

Seperti biasa, malam ini aku dan zena janjian buat salat tarawih bareng di lantai 2 masjid perumahan ku. Waktu aku datang, barisan syaf pertama sudah penuh dg anak2 kecil (sekitar anak TK sampe SD) *tumben amat anak kecil niat salat tarawih*, akhirnya aku dan zena mengambil posisi di syaf nomor 2.

Setelah adzan isya dikumandangkan, seorang ibu2 tiba2 berkata : " Eh ini yang anak2 kecil barisannya pindah di belakang aja. Kan menurut aturan shalat, syaf pertama diutamakan untuk orang dewasa. Baru setelah itu anak kecil di barisan sesudah orang dewasa. Sana2 pindah. Ke barisan belakang atau geser kesana aja. " *Sumpah deh! Aku bener2 kasihan sama mereka.* Detik itu juga mereka telah diusir secara tidak terhormat. Dan secara berduyung-duyung rombongan anak kecil yg terdiri dari 10 orang itu lenyap seketika dari barisan syaf pertama. Aku dan zena yang berada di syaf ke2 langsung beranjak maju ke syaf pertama, sebelum kami ikut2an kena semprot dari ibu2 kejam tadi.

Tapi ternyata tiba2 ada anak kecil yang menyelundup di antara posisi ku dengan posisi ibu kejam tadi. Anak kecil itu seolah menjadi tembok penghalang antara aku dan ibu kejam. *syukur deh aku ga sebelah nya persis ibu2 tadi. Ntar aku bisa ketularan jahat lagi. Hihihi.*

Shalat isya pun berjalan dengan lancar. Namun ketika shalat tarawih akan segera dimulai, tiba2 anak kecil yang menjadi tembok penghalang antara aku dan ibu kejam, entah menghilang kemana. Dan ibu kejam pun beraksi : " Mbak mbak. (mbak for nonik : aku) kamu geser sini aja. Anak2 itu suka nya pergi2 kalo lagi shalat. Nanti kalo dikosongin ga bagus, bisa diisi setan. Udah ini sajadah nya anak kecil itu dipindah dipojok sana aja. " Aku dan zena pun buru2 menjalankan perintah dari si ibu kejam. Namun, ketika zena sedang memindahkan sajadah anak tsb, si anak datang dan berkata : " Sajadah kok dipindah-pindah !!! (dengan nada jutek dan marah). " Nah loh, si anak jadi marah sekarang. Dan sayang nya, dia memarahi orang yang salah. Zena yang hanya menjalankan tugas ibu kejam, jadi kena semprot anak itu. Hahaha. Dan karena si anak tidak mampu lagi mendapat perlakuan diskriminasi anak, dia pun mengikuti jejak teman2 seperjuangan nya (korban diskriminasi anak yg lain) untuk lenyap dari syaf pertama dan pindah entah kemana.

0 komentar:

Posting Komentar